Tuesday, March 3, 2015

Wisata Lombok Murah ke Pura Lingsar Unik

Ketidaksamaan tidaklah hal yang dapat di buat jadi argumen untuk hidup gak berdampingan serta rukun dan sama-sama menolong. Bukanlah suatu ketidak mungkinan ketidaksamaan etnis, suku, agama serta ras jadi satu kesatuan dalam satu wadah yang di sebut budaya. Adalah hal yang lumrah andaikan tiap-tiap manusia berharap kerukunan serta kesesuaian didalam ketidaksamaan. Di Indonesia ada banyak jenis suku serta agama yang tidak sama yang hidup rukun serta menyatu dengan budaya. Hal ni makin memperkaya kebudayaan Indonesia. 

Salah satu pulau dengan masyarakat yang beragam macam yaitu pulau Lombok. Lombok gak cuma populer dari wisata pantai, gunung, ataupun Gilinya yang menakjubkan serta menghipnotis mata, tetapi juga wisata lombok murah histori serta budaya yang memiliki kandungan arti sendiri. Di Lombok, hal yang berbau ketidaksamaan adalah hal yang ada di tiap-tiap pojok pulaunya. Ya, kerukunan serta penyatuan dari beraneka hal yang tidak sama dalam satu budaya spesifik. Sebut saja Pura Lingsar. Dipandang dari namanya, mungkin saja anda memikirkan bahwa iniadalah tempat beribadah umat Hindu. Namun, pada realitaya gak cuma umat Hindu yang melaksanakan ibadah serta lakukan rangkaian upacara di pura ini. ada dua agama yang melaksanakan ibadah di pura ini, yaitu agama Hindu serta agama asli Sasak yang di sebut wektu Telu (saat tiga) . 

Hal semacam ini karena histori dari pura itu. Bangunan puraini dibangun berdekatan dengan sumber mata air yang di keramatkan oleh kepercayaan wektu telu yang di sebut Kemaliq. Berdasarkan narasi, kemaliq ini di percayai tempat menghilangnya penyiar agam islam saat telu yang bernama Raden Mas Sumilir dari kerajaan Medayin. Pada umat Hindu serta Islam Saat Telu mempunyai tempat pemujaan yang tidak sama yang ada didalam pura itu, yaitu Kemaliq untuk Umat Islam Saat Telu serta Gaduh untuk umat Hindu. Jadi pada umat Hindu serta Islam Saat Telu ini melaksanakan ibadah kurun waktu yang sma serta tempat yang sama. Hal semacam ini gak bakal pernah anda temui 
di mana juga. 

Yaitu suatu kekhasan sendiri kala dua agama serta dua suku jalan berdampingan tanpa ada sama-sama menyepelekan seperti orang-orang yang ada di seputar pura Lingsar ini. gak cuma itu, terdapatnya sebagian rutinitas yang unik makin menaikkan khas sendiri untuk pura ini. satu diantaranya rutinitas atau upacara “perang topat”. Upacara ini dikerjakan lewat cara sama-sama melempar topat. Untuk anda wisatawan yang kebetulan ada di sana waktu upacara itu berjalan, anda dapat turut rasakan sensasi perang topat dengan warga seputar. Upacara perang topat sendiri yaitu upacara untuk kembalikan hasil tanah yang pada awal mulanya sudah diperoleh oleh orang-orang sekita pura Lingsar itu. 

Tak cuma rutinitas yang unik, di pura ini dapat ada kolam. Kolam itu bernama Telaga Ageng. Kolam ini dibangun untuk menghormati dewa Wisnu juga sebagai dewa pemelihara untuk umat Hindu. Di dalam kolam ini ada banyak ikan. Anehnya, ikan –ikan ini cuma keluar di waktu anda memberi telur ayam rebus juga sebagai makananya. Jadi andaikan anda mau lihat ikan – ikan yang ada pada kolam itu anda mesti mempersiapkan telur rebus untuk di lempar ke kolam itu. Terkecuali ikan, didasar kolam itu terdapat banyak duwit koin yang berantakan. Uang – duwit itu datang dari pengunjung pura itu. Menurut keyakinan setempat, siapa saja yang melempar duwit koin kedalam kolam itu jadi ia bakal di lancarkan rezkinya. Jadi, lekaslah anda coba pengalaman bernilai ini.

No comments:

Post a Comment